
Rangkaian pengisi baterai otomatis (auto battery charger) ini diadopsi dari proyek elektronika di www.electronicsforu.com yang berjudul “Mobile Cellphone Charger” oleh D. Mohan Kumar. Gambar rangkaian original diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Mobile Cellphone Charger
Metode Dan Cara Kerja Rangkaian Pengisi Baterai (Baterai Charger)
Metode kerja rangkaian pengisi baterai ini adalah mendeteksi tegangan 
puncak baterai ketika penuh, tegangan puncak baterai ini biasanya antara
 1,5V – 1,7V / Cell (untuk bateraiNiCad & NiMH)
 dan 4,2V (untuk Li-Ion), untuk lebih jelas-nya mengenai tegangan puncak
 ini, bisa dilihat pada datasheet / product manual / handbook dari 
baterai yang bersangkutan.
Otak dari rangkaian ini adalah IC Pewaktu 555 (555 Timer IC). IC Pewaktu
 555 ini akan membandingkan tegangan puncak baterai dengan tegangan 
referensi yang telah diset / atur oleh kita. Pada posisi mengisi baterai
 (charging), tegangan pada pin2 IC 555 (trigger)
 di bawah 1/3Vcc (Vcc = tegangan sumber) ini akan mengakibatkan keluaran
 pada pin3 IC 555 menjadi tinggi (HIGH) dan menghidupkan Transistor T1 
sehingga arus listrik dapat mengalir.
Ketika baterai penuh (mencapai tegangan puncak), tegangan pada PIN2 menjadi lebih tinggi dari pada tegangan pada Pin6 (Threshold)
 IC 555. Ini mengakibatkan keluaran pin3 IC 555 menjadi rendah (LOW) dan
 menyebabkan Transistor T1 tidak aktif sehingga arus tidak dapat 
mengalir.
Penentuan Besar Arus Pengisian
Pada rangkaian original, arus listrik dibatasi melalui Resistor R7 dan 
R3, arus ini diatur untuk mengisi baterai dengan kisaran 180 – 200mA. 
Kisaran besar arus listrik ini diambil dari 0,1C baterai dimana “C” 
adalah kapasitas baterai dalam mAh (mili ampere hours). Misal suatu 
baterai NiMH dengan kapasitas 2000mAh, maka besar arus pengisian :
Nilai 0,1C dipilih karena ini merupakan nilai arus pengisian yang aman untuk mengisi suatu baterai rechargeable.
 Nilai yang lebih besar dari 0,1C bisa juga digunakan (misal 0,2C atau 
0,5C), tetapi ini tidak dianjurkan karena dibutuhkan rangkaian yang 
lebih kompleks (rumit) untuk mencegah Pengisian Berlebih (Over Charging) yang dapat merusak baterai.
Modifikasi Rangkaian Pengisi Baterai
Modifikasi dilakukan pada bagian pengatur arus pengisian baterai dimana 
pada rangkaian original, arus dibatasi melalui resistor R7 dan R3. 
Modifikasi dilakukan dengan menambahkan IC Regulator LM317 yang 
difungsikan sebagai regulator arus.
Selain itu ditambahkan juga resistor (R8) yang menghubungkan pin Vcc IC 
555 ( Pin8) dengan sumber tegangan. Resistor sebesar 100 Ohm ini 
digunakan untuk membatasi arus yang masuk ke IC 555. Karena pada saat 
saya mencoba rangkaian original (tanpa resistor), IC 555 sangat panas.
Untuk rangkaian pengisi baterai otomatis versi modifikasi bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Penentuan Besar Arus Pengisian Pada Regulator Arus LM317
Seperti dijelaskan sebelumnya, pada rangkaian modifikasi ditambahkan IC 
LM317 yang difungsikan sebagai pengatur / regulator arus. Hal ini 
dilakukan karena pengisi baterai ini nanti-nya akan lebih banyak 
digunakan untuk mengisi baterai NiMH/NiCad dimana metode pengisian 
dengan Arus Konstan (Constant Current) dianjurkan untuk mengisi baterai jenis ini.

Untuk menentukan nilai R7 pada rangkaian regulator arus, digunakan persamaan berikut.
R7 = 1,25 / Arus Pengisian (A)
Misal, arus pengisian yang ingin digunakan adalah 200mA, maka:
Printed Circuit Board (PCB) Pengisi Baterai Otomatis
PCB rangkaian dibuat menggunakan Eagle, PCB ini sudah mengalami berbagai macam revisi untuk memperoleh desain yang minimalis dan kompak.

Kalibrasi Pengisi Baterai
Sebelum digunakan, pengisi baterai ini harus di kalibrasi. Cara-nya 
terminal keluaran (BAT+ & BAT-) dihubungkan dengan sumber tegangan 
variabel. Sumber tegangan variabel diset / atur pada posisi tegangan 
puncak baterai. Misal, kita akan mengisi baterai Li-Ion (baterai 
Handphone), baterai ini memiliki tegangan nominal sebesar 3,7V, jika 
dilihat dari datasheet, baterai Li-Ion memiliki tegangan puncak sebesar 
4,2V. Maka set sumber tegangan variabel sebesar 4,2V, kemudian 
hubung-kan kutub positif ke terminal BAT+ dan kutub negatif ke terminal 
BAT-.
Atur trimmer resistor VR1 pada posisi tengah, dan kemudian atur trimmer 
resistor VR2 hingga lampu LED1 mati. Ini mengindikasikan bahwa rangkaian
 akan berhenti mengisi ketika baterai mencapai tegangan puncak baterai 
yakni 4,2V. jika telah selesai rangkaian pengisi baterai siap digunakan.
Fitur Pengisi Baterai Otomatis
















 
 
 
 
0 comments:
Posting Komentar